Halaman

andjani story

Foto saya
hello, I'm Andjani Puji Priyanti. They're call me Jani. This is My Blog. You may Read my posting. and give me your opinion. Thank You

saman

Follow this blog with bloglovin

Follow Im Jani

Jumat, 02 Desember 2011


    Unit 1: Siapa Aku Siapa Kamu ?

    Pertama aku sekolah di SMA Candrawasih, aku pindahan dari SMA 01 bogor. Hari ini adalah hari pertama aku masuk sekolah di Jakarta. Di sini banyak sekali murid murid yang sangat buruk. Aku di sini ketakutan. Seperti aku masuk kandang singa.
       Ketika aku memasuki kelas baruku, aku menemui ibu kepala sekolah. “ apakah kamu lina ?” ibu kepala sekolah bertanya. “ iya bu. Ada apa ya ?” sahutku. “ apakah kamu tahu kelas barumu ada di mana ?” tanya balik. “ maaf bu, saya lupa letak kelas saya di mana ?” jawabku sambil tertawa.

     lalu ibu kepala sekolah baruku menghantar dan memperkenalkan kepada siswa siswi yang ada di sana . aku pun memperkenali diriku sendiri. Lalu aku duduk bersama teman baruku. Namanya Nisa. Dia baik, perhatian, dan dia menyuruh aku duduk bersamanya. Bangga deh punya sahabat kaya Nisa.  hehe .
        Bel istirahatpun telah berlonceng. Aku dan Nisa keluar untuk mencari cemilan yang enak. Sampainya di kantin, aku duduk di tempat yang nyaman. Tak lupa aku menitip pesanan ke Nisa. Aku melihat ada seorang gadis yang memakai baju tidaklah rapi dan gadis itu mengusir temannya yang asik makan. Lalu gadis itu di temani segerombolan mungkin itu geng dan menghampiri aku. “Anak baru ya !! “ tanyanya sangat tak sopan. “ iya, kenapa ?” jawabku dengan pelan. “ lo harus bayar pajak di sini. Karna lo udah tempati tempat duduk gue sama teman-teman gue.”pertanyaan yang sangat kasar. “Memangnya kamu siapa ? dan kamu di sini jadi apa ? memangnya ini sekolah kamu? Jangan pernah kamu membuat peraturan seenaknya kamu dan tidak enaknya di aku. “ marh balik.

       Bel masuk kelas pun tiba. Lalu gadis itu dan teman-temannya menggunakan matanya untuk memelototiku. Aku pun tidak takut dengannya. Waktu belajar aku sempat bertanya dengan Nisa. “Nis, tadi itu siapa sih ? berani banget mengambil hak orang lain ?”. “ Itu namanya Prisca, Rin. Dia adalah anak yang punya sekolah ini. Memang sih sifatnya yang tidak di sukai banyak orang. Tapi orang orang di sini pada takut dan tunduk padanya.” Nisa pun menjawab dengan suara kecil.
“lalu kamu pun takut sama prisca itu ?” .” ya bagaimana ya rin, aku ga punya daya untuk melakukan kebaikan.” Jawabnya sambil ketakutan. “ kenapa kamu harus takut. Kamu kan punya perasaan, jangan mau perasaan atau harga diri kamu di injak-injak dengan Prisca. Prisca manusia kan sama seperti kamu. Aku akan bantu kamu dan yang lainnya, Nis. Membela kebenaran lebih baik dari pada membela diri sendiri. Iya tidak ?” suara ku besar. Dan aku di marahi oleh guru fisikaku.
“Aku sangat setuju dengan pendapat kamu rin. Hehe, pelan pelan saja ya. Nanti kena omelan lagi sama pak Rahmat. Hihi.” . tertawa si Nisa.

       Pulang sekolah pun tiba. Waktunya merapikan buku dan berpamitan dengan guru dan teman-teman baruku. Aku pun menunggu supir untuk mengantarkan aku kembali ke rumah. Setelah 2 jam supirku pak Deni tidak muncul muncul. Akhirnya aku memutuskan untuk pulang dengan jalan kaki. Lama-lama kakiku pegal deh jalan dari sekolah menuju rumah sangatlah jauh 8-9 km. huuuhhh, tiba-tiba di depan ada 3 orang preman yang berpakaian tidak waras dan gayanya pun bukan gaya model tetapi gaya orang tidak normal. “ hai, cantik. Kok sendirian, mau saya temani ?” Rayuannya membuat aku ingin keluar dari grombolan itu.
Aku pun bilang “permisi”. Ternyata aku di jegad oleh 3 orang preman yang nakal. Lalu “jangan jegad dia !” seorang pemuda yang tidak di kenal. “memangnya lo siapa ? jangan ngatur gitu dong !”. Lalu si pemuda yang tidak di kenal itu mengeluarkan aksi bela dirinya itu. Akhirnya preman itu kabur untuk menyelamatkan diri.  Tiba-tiba pemuda yang tidak di kenal itu menghampiri aku.
“Kamu tidak apa apa kan ?” diapun bertanya.
“iya aku tidak apa-apa. Terima kasih ya kamu sudah bantu aku.” Terima kasih kepadanya sambil tersenyum manis.
     Dan di saat masih di tempat dia mengenali dirinya dan diriku sambil berjabat tangan dengannya. Tangannya sangat dingin. Sama denganku dingin sama dingin menjadi hangat. Hehe.
“mau aku antarkan pulang. Di mana rumah kamu, Rin ?” bertanya penuh sopan dan ramah.
      Akhirnya aku di antarkan oleh Andy, si pemuda yang telah membantuku dari preman-preman tadi.
    Sesampai di rumah diapun berpamitan denganku
“ Aku pulang dulu ya Rin ? bye” ucapannya sambil senyum manja.
“Bye hati- hati ya Andy.” Memanjakannya.

     Dan aku memasuki kamar. Aku pun masih terbayang-bayang Andy. Sumpah 100% aku berpendapat jujur, kalau Andy itu baik, sabar, friendly, royal, dan terakhir GANTENG banget. Iiissssshhh.
“Semoga saja aku bisa bertemu dia lagi. AMIN YA ALLAH.” Harapanku sangat tinggi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar